Jakarta, (JT) -Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, mengekspresikan optimisme bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan partainya dapat bersatu dalam Koalisi Perubahan untuk memenangkan Pemilihan Umum Presiden 2024, meskipun keduanya memiliki basis ideologi yang berbeda.
"PKS dan PKB memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing di dalam basis dukungan. Tentu justru perbedaan inilah yang akan saling memperkuat dan insyaallah menjadi modal pemenangan pasangan ini (Anies-Muhaimin)," ungkap Cak Imin, sapaan akrabnya, usai berkunjung ke Kantor DPP PKS di Jakarta, Selasa.
Baca juga : RK Yakin "Rembug Kota" Mampu Jadi Sarana Ekspresi Warga Jakarta
Meskipun PKS adalah partai Islamis dengan basis gerakan tarbiah, sedangkan PKB adalah partai Islamis tradisional yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU), Cak Imin berpendapat bahwa perbedaan ini sebenarnya akan saling melengkapi.
Apalagi, menurut Cak Imin, PKB dan PKS telah lama bekerja sama di DPR, sehingga perbedaan ideologi tidak akan menjadi hambatan dalam menjalin kerja sama.
"Perbedaan-perbedaan yang tidak penting, kami songsong masa depan untuk cepatnya terwujud pembangunan yang adil, makmur, dan sejahtera," tambahnya.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, juga mengungkapkan bahwa perbedaan basis ideologi partai pendukung Anies tidak akan memicu perpecahan seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Koalisi ini tidak ada lagi keterbelahan, keterpecahan di tengah masyarakat, cebong kampret selesai. Sudah kita songsong masa depan ini lebih baik," ujar Syaikhu.