JAKARTATERKINI.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya peran organisasi dalam mengedukasi masyarakat tentang deteksi dini kanker.
Menurut Budi, strategi penanganan kanker harus bertumpu pada penguatan upaya deteksi lebih dini agar perawatannya lebih murah dengan hasil yang lebih baik.
Baca juga : Perhatian Pemerintah Terhadap Kesehatan Mental Meningkat
“Selain itu, saya juga ingin menekankan pentingnya kerja sama dalam penanganan kanker. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai dan mendukung upaya POI untuk menginisiasi dialog untuk penguatan kerja sama tim dalam penatalaksanaan kanker agar kita bisa memberikan perawatan terbaik untuk pasien,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Menkes pada acara "Close the Cancer Care Gap; Delayed Diagnosis and Treatment in the National Cancer Management" yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) sebagai rangkaian dari peringatan World Cancer Day 2024, di Jakarta, Minggu.
Dalam pernyataan yang sama, Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM menjelaskan, berbagai laporan menunjukkan bahwa pada umumnya pasien kanker di Indonesia terdiagnosis pada stadium lanjut.
Baca juga : Balai Pustaka Hadirkan Pameran dan Bazar Buku Parade Masa
Menurut dia, keterlambatan diagnosis disebabkan oleh multifaktor yang bisa berasal dari pasien serta sistem pelayanan kanker.
Selain itu, kata dia, kurangnya pemahaman masyarakat tentang kanker, gejala-gejalanya yang kadang tidak khas, serta masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan tindakan deteksi dini seperti Sadari untuk kanker payudara, berkontribusi pada keterlambatan diagnosis.