JAKARTATERKINI.ID - Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum, seorang ahli gizi masyarakat, menyarankan kepada orang tua untuk memberikan buah sebagai reward atau penghargaan bagi anak-anak mereka, daripada membelikan permen atau makanan manis lainnya.
"Lebih baik arahkan rasa manis dengan buah. Karena rasa manis pada buah berbeda dengan rasa manis yang berasal dari makanan artifisial atau makanan yang mengandung gula pasir," ujar Tan dalam siaran yang berjudul "Yang Manis Anaknya, Bukan Makanan dan Minumannya", yang ditayangkan di akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Baca juga : Panduan Aman Berkendara dengan Sepeda Motor Listrik
Menurut Tan, orang Indonesia cenderung menyukai makanan manis karena merangsang otak untuk memproduksi hormon dopamin dan serotonin. Hormon ini, katanya, dapat menciptakan ketergantungan, sehingga mereka selalu ingin mengonsumsi makanan manis. Bagi sebagian orang, rasa manis tersebut menjadi semacam hadiah atau reward bagi mereka.
"Ketika seseorang merasa kesal, mereka mencari coklat, permen, atau es krim. Mereka tidak mencari karedok, bukan?" katanya.
Tan menjelaskan bahwa jika anak-anak mengonsumsi gula secara berlebihan, akan ada beberapa efek negatif, yang dia sebut sebagai 5K.
Baca juga : Ini Tips Berkendara Aman Pakai Mobil Listrik Saat Hujan
"Pertama adalah kegemukan. Kedua adalah kolesterol. Efek ini terutama terlihat pada orang dewasa. Ketiga adalah kanker," katanya.
Keempat adalah risiko keropos tulang, yang sering terjadi pada ibu-ibu yang mengeluhkan nyeri pada sendi dan kemudian didiagnosis menderita osteopenia atau osteoporosis.