JT - Terapis Okupasi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, Yolanda Pebria Cantikaningrum mengungkapkan cara efektif bagi orang tua dalam menghadapi anak yang mengalami amukan akut atau tantrum.
"Anak yang sering tantrum hingga melempar atau memecahkan barang menunjukkan perilaku yang tidak lazim. Kondisi ini, lanjutnya, dapat menghambat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya," katanya di Samarinda, Sabtu.
Baca juga : Berikut Tips Memilih Wewangian di Hari Raya Lebaran
Lebih lanjut, Yolanda memaparkan perbedaan antara anak dengan perkembangan normal dan anak yang mengalami masalah perkembangan mental. Anak normal biasanya meminta tolong atau mengucapkan kata-kata untuk meminta sesuatu.
Sementara, anak dengan masalah perkembangan cenderung hanya marah dan melempar barang ketika menginginkan sesuatu.
Mengenai usia kemunculan perilaku ledakan amarah anak, Yolanda mengatakan bahwa tanda-tandanya sudah dapat terlihat sejak usia dua tahun. Pada usia ini, orang tua mulai memperhatikan apakah anak mereka belum lancar berbicara, kurang fokus, atau emosinya tidak stabil.
Baca juga : Sebelum Berpuasa, Pasien Diabetes Diharapkan Konsultasi ke Dokter
"Ini juga harus diwaspadai orang tua, terutama orang tua muda," tegasnya.
Untuk menghindari anak berprilaku tantrum, Yolanda menyarankan bagi orang tua untuk lebih interaktif. Dengan komunikasi dua arah, membantu anak belajar mengungkapkan perasaan. Termasuk juga menjaga keseimbangan gizi anak karena bisa jadi anak rewel karena rasa tak nyaman pada perutnya. Oleh karena itu bakteri baik pada usus anak membantu menjaga suasana hatinya.