JAKARTATERKINI.ID - Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, mengungkapkan bahwa pemerintah berencana mengimpor kembali sebanyak 3 juta ton beras pada tahun 2024 sebagai upaya untuk mengatasi defisit beras yang dipicu oleh dampak dari fenomena El Nino.
"Pada tahun lalu, kita telah mengimpor sekitar 3,5 juta ton beras. Dari jumlah itu, 3 juta ton sudah tiba, sementara 500 ribu ton diharapkan tiba pada bulan Januari ini," kata Airlangga dalam acara penyerahan bantuan pangan beras di Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Baca juga : Kasus Minyak Mentah: Kejagung Kembali Tetapkan Dua Tersangka
Beliau menambahkan, "Pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor tambahan 3 juta ton beras pada tahun ini, di mana 2 juta ton sedang dalam proses di Badan Urusan Logistik (Bulog)."
Keputusan ini diambil untuk mengurangi dampak dari El Nino yang baru-baru ini melanda Indonesia, menyebabkan defisit beras nasional mencapai 2,3 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memenuhi kekurangan pasokan beras melalui program impor.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), penerapan good agriculture practices (GAP) atau praktik pertanian yang baik, sekitar 2,8 juta ton beras dihitung berdasarkan angka kebutuhan beras rata-rata nasional yang berkisar antara 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan. Produksi beras pada awal Januari dilaporkan kurang dari 1 juta ton akibat dampak El Nino, seperti yang dilaporkan oleh ANTARA.
Baca juga : Bapanas Maksimalkan Cadangan Beras Pemerintah untuk Pasokan SPHP
Presiden Joko Widodo telah menyetujui rencana impor sekitar total 2 juta ton beras yang akan diimpor dari Vietnam dan Thailand. Harapannya, program ini akan berhasil dan dapat memastikan ketersediaan beras di Indonesia tercukupi.