JAKARTATERKINI.ID - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, berpendapat bahwa perubahan nama halte TransJakarta dapat meningkatkan pendapatan badan usaha tersebut melalui konsep rebranding.
"Pandangan saya soal pergantian itu, antara lain, adalah untuk menambah pendapatan PT TransJakarta," ujar Taufik kepada wartawan di Jakarta.
Baca juga : Polisi Tangkap Sopir Mobil Ekspedisi yang Sebabkan Kematian Bayi
Taufik menjelaskan bahwa "rebranding" halte dapat dilakukan untuk menambah pendapatan selain dari penjualan tiket. Namun, ia menyoroti bahwa halte yang menggunakan merek swasta tidak menuai hasil, sehingga penyematan nama halte disesuaikan dengan nama jalan dan kawasan.
"Jadi, kemarin ada halte yang sudah telanjur memakai nama RS atau nama mal, dia seharusnya membayar ke PT TransJakarta,” ujarnya.
Taufik menilai bahwa nama-nama halte perlu ditinjau ulang agar merek lain yang menempel di halte bus memberi keuntungan bagi TransJakarta sebagai pemilik aset. Ia berharap setelah pergantian nama tersebut, TransJakarta dapat menawarkan kepada perusahaan-perusahaan swasta, rumah sakit, mal, atau merek lain untuk menamakan halte dengan jenama mereka.
Baca juga : Pemasangan Pengeras Suara di Persimpangan Jakarta Efektif Tertibkan Pengendara
Menurutnya, perubahan nama sejumlah halte busway merupakan salah satu strategi pemasaran TransJakarta untuk mendongkrak pendapatan perusahaan.
"Jadi, bukan hanya mengandalkan tiket tapi juga ada pemasukan lain yang didapat dari penamaan halte dengan merek tertentu,” katanya.