JAKARTATERKINI.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa 16 kecamatan di Jakarta memiliki potensi rawan longsor pada bulan Januari 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa prakiraan wilayah potensi gerakan tanah disusun berdasarkan overlay antara peta zona kerentanan gerakan tanah dan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diterbitkan oleh BMKG.
Baca juga : Pj Gubernur DKI Dukung Penuh Operasi Keselamatan Jaya 2025
Keenam belas kecamatan tersebut tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat. Menurut data BPBD DKI, wilayah yang berpotensi rawan longsor berada di zona menengah. Diperkirakan gerakan tanah dapat terjadi apabila curah hujan di atas normal, terutama di daerah yang berbatasan dengan sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada lurah, camat, dan masyarakat di Jakarta untuk mengantisipasi potensi longsor saat curah hujan di atas normal.
Enam belas kecamatan yang masuk dalam zona rawan longsor meliputi Menteng di Jakarta Pusat, Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan di Jakarta Selatan, serta Cakung, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung di Jakarta Timur.
Baca juga : Pemkot Jakbar Bagi Verifikasi Mudik Gratis Jadi Tiga Klaster
Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang, menyatakan bahwa BPBD DKI Jakarta telah menyiagakan 267 petugas yang dilengkapi dengan keahlian untuk mengevakuasi warga dalam kondisi darurat dan terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta. Tim Reaksi Cepat (TRC) tersebut bertugas menangani bencana, termasuk banjir, memberikan edukasi, mengevakuasi warga, serta melakukan penanganan dan pemantauan pasca bencana. Peralatan pendukung seperti tenda, perahu karet, pelampung cincin, jaket, dan pelampung juga telah disiapkan oleh BPBD DKI Jakarta.