DECEMBER 9, 2022
JAKARTA

27 Kasus Kekerasan Gender Daring pada Anak Terjadi di Jakarta Sepanjang 2024

post-img
Kegiatan bertajuk "Dukungan Psikologi Sosial, Cerdas Berinternet bagi Anak dan Remaja" di SMAN 96 Jakarta, Cengkareng yang dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatur Choiri Fauzi dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Jumat (1/11/2024). ANTARA/HO

JT – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyampaikan bahwa sebanyak 27 kasus kekerasan berbasis gender secara daring (online) yang melibatkan anak-anak terjadi di Jakarta sepanjang tahun 2024. Hal ini diungkapkan Teguh saat menghadiri kegiatan "Dukungan Psikologi Sosial, Cerdas Berinternet bagi Anak dan Remaja" di SMAN 96 Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat.

"Pada tahun 2024, tercatat 27 kasus kekerasan berbasis gender online yang melibatkan anak-anak," ujar Teguh. Menurutnya, jumlah ini kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengan angka kasus faktual, mengingat masih banyak kasus yang mungkin belum terlapor. "Ini menunjukkan betapa pentingnya kita bersama-sama memastikan pemenuhan hak anak serta perlindungan khusus anak (PKA) di lingkungan digital," tambahnya.

Baca juga : Sudin Sosial Jakbar Salurkan 275 Alat Bantu untuk Penyandang Difabel di 2024

Pemprov DKI, lanjut Teguh, berkomitmen untuk terus menyediakan ruang pemenuhan hak dan perlindungan anak dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender daring yang melibatkan anak-anak. "Kami menyediakan layanan pengaduan, dukungan hukum, bantuan psikologis, hingga akses perujukan ke rumah aman dan fasilitas kesehatan," jelasnya.

Selain itu, Pemprov DKI juga berupaya menciptakan ruang terbuka, terpadu, dan ramah bagi perempuan dan anak. Saat ini, Teguh menyebut ada sekitar 300 ruang ramah perempuan dan anak di Jakarta yang akan terus ditingkatkan dan diperluas di wilayah-wilayah lainnya. "Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Jakarta dapat tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya di lingkungan yang mendukung," ucapnya.

Teguh juga menekankan pentingnya mengantisipasi tantangan digital, terutama dalam melindungi anak-anak dari berbagai risiko seperti kekerasan berbasis gender daring, perjudian online, peretasan data, serta kecanduan gawai. "Pandemi COVID-19 membawa percepatan adopsi digital yang signifikan, sehingga penting bagi kita untuk bijak menghadapi tantangan digital yang semakin kompleks," katanya.

Baca juga : Pemkot Jakpus dan Pemprov DKI Kelola Lahan Privat Jadi Pertanian Kota

Sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi digital, Pemprov DKI melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Posyandu dalam memberikan pembekalan digital kepada orang tua. Teguh berharap kolaborasi antara orang tua, guru, dan pemerintah dapat meningkatkan literasi digital anak-anak agar lebih siap menghadapi tantangan internet di masa depan.


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart