JAKARTATERKINI.ID - Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Rayon Barat Jakarta Utara tengah memaksimalkan operasional pompa Waduk Pluit untuk menjaga tinggi permukaan air tetap stabil di angka minus 190 sentimeter (cm).
Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi banjir pesisir atau rob.
Baca juga : Pemkot Jakpus Resmikan Agen Perubahan Kampung Siaga TBC untuk Cegah Penyebaran
Edi Priyatno, petugas Sudin SDA Rayon Barat Jakarta Utara, menyatakan optimisme bahwa operasional pompa Waduk Pluit dapat mengurangi risiko rob di wilayah Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Muara Angke (Jakarta Utara), dan Kamal (Jakarta Barat).
"Kami di Pompa Pluit, ketinggian waduknya harus bertahan di minus 190," kata Edi.
Pada pukul 14.00 WIB, ketinggian permukaan air Waduk Pluit mencapai minus 175 cm (Siaga 4). Hal ini terjadi setelah 10 pompa di Waduk Pluit berfungsi secara normal.
Baca juga : Arus Balik di Terminal Kampung Rambutan Didominasi Penumpang Jarak Dekat
"Batas aman ketinggian air di Waduk Pluit berkisar antara minus 180 cm hingga minus 50 cm. Ketinggian air di atas minus 50 cm dianggap sebagai status Siaga, menandakan potensi meluapnya air," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok telah memberi peringatan kepada masyarakat untuk mewaspadai rob pada rentang waktu pukul 07.00-11.00 WIB, terutama saat peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum dari 8 hingga 13 Januari 2024.