JAKARTATERKINI.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI berkomitmen untuk segera menyusun rekomendasi terkait insiden penganiayaan terhadap tujuh relawan Ganjar-Mahfud oleh prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah.
Baca juga : Persiapan PPIH Arab Saudi untuk Menyambut Jamaah Haji Gelombang Dua di Madinah
Dua komisioner, Anis Hidayah dan Saurlin P. Siagian, menegaskan pentingnya agar rekomendasi tersebut dapat diselesaikan dengan cepat, terutama menjelang Pemilu 2024 pada 14 Februari.
Anis Hidayah mengatakan bahwa hasil temuan sementara akan dianalisis lebih mendalam sebelum rekomendasi dihasilkan. Kecepatan dalam menyusun rekomendasi diharapkan dapat mencegah terulangnya kasus serupa, terutama dalam konteks tahun politik.
"Komnas HAM berkepentingan untuk memastikan tidak ada kekerasan terhadap warga sipil terkait dengan proses pemilihan umum. Kami mengajak seluruh pihak untuk menghormati proses pemilu agar berlangsung jujur, damai, dan menghormati hak asasi manusia," katanya.
Baca juga : Dirut PT Kebun Tebu Mas Ditahan Kejaksaan Agung dalam Kasus Gula
Sementara itu Saurlin P. Siagian menjelaskan bahwa penyelidikan dilakukan terutama terhadap insiden kekerasan yang dilakukan prajurit TNI terhadap warga sipil, khususnya terhadap tujuh relawan pasangan calon nomor urut 3.
"Hasil penyelidikan menunjukkan lima fakta, termasuk adanya bentuk kekerasan seperti pemukulan, penendangan, dan penyeretan dengan dampak cedera serius pada korban," ungkapnya.