JT – Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menegaskan bahwa tidak diperlukan organisasi kemasyarakatan (ormas) dari luar Bali untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Pernyataan itu ia sampaikan di Denpasar, Senin, menanggapi kemunculan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali.
Baca juga : Pengadilan Agama Batam Perketat Keamanan Pascainsiden Penusukan Hakim
“Saya tekankan sekali lagi, kalau ormas luar (menyatakan) akan menjaga Bali, saya kira saat ini tidak perlu,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar video pelantikan Ketua Ormas GRIB Jaya Yosef Nahak yang turut dihadiri Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules Rosario, serta informasi bahwa ormas tersebut telah membentuk DPC di Kabupaten Tabanan.
Menurut Giri Prasta, Bali telah memiliki sistem pengamanan yang memadai. Selain keberadaan TNI/Polri, terdapat lebih dari 1.400 desa adat yang memiliki pecalang atau aparat pengamanan adat.
Baca juga : Pelayanan Kemenag Bandarlampung Tetap Berjalan Meski Kantor Terbakar
“Pecalang desa adat ini mempunyai peran untuk menjaga estetika dan dresta wilayah adat itu sendiri, dan sudah dituangkan dalam keputusan Pemprov Bali melalui pembentukan bakamda (bantuan keamanan desa adat),” jelasnya.
Melalui bakamda, kata Giri, telah terjalin kolaborasi antara aparatur negara dan unsur masyarakat adat, yang berfungsi menjaga keamanan dan kenyamanan Bali. Pemerintah Provinsi Bali bahkan tengah menyusun rencana pemberian insentif bagi para pecalang sebagai bentuk penghargaan dan dukungan.