JT - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau kesiapan aset dan fasilitas kompleks sekolah Tamansiswa di Kota Yogyakarta sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Oleh Pak Wali Kota Yogya saya diajak untuk melihat asetnya Tamansiswa yang ditawarkan untuk menjadi bagian dimulainya penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kota Yogyakarta," ucap Mensos Saifullah didampingi Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di SMA Taman Madya IP Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Sabtu.
Baca juga : KAI Imbau Masyarakat Tidak Ngabuburit di Kawasan Jalur KA
Setelah peninjauan tersebut, menurut dia, kompleks bangunan pendidikan itu akan disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk dinilai kelayakannya. Jika dinyatakan layak, proses akan berlanjut ke tahap perencanaan anggaran.
"Surat penunjukan titik dari kami, kemudian Kementerian PU akan menilai. Hasil surveinya dibahas dalam tim, jika dinyatakan layak, maka akan naik untuk menghitung rencana anggaran biaya (RAB)-nya," ujar Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini.
Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat akan menggabungkan pendidikan formal dan penguatan karakter, dengan sistem berasrama sehingga berlangsung 24 jam. Program ini menyasar siswa dari keluarga miskin ekstrem dan miskin atau desil 1 dan 2, mulai jenjang SD hingga SMA.
Baca juga : Polri Petakan Arus Balik dan Mudik Libur Nataru
"Tidak ada tes akademik. Yang ada hanya tes kesehatan dan administrasi. Setelah itu ada pemetaan kemampuan. Karena latar belakang siswanya berbeda-beda, mau disetarakan dulu, setelah itu, nanti baru proses pembelajarannya dimulai," terang dia.
Ia mengatakan saat ini telah ada 53 titik lokasi yang mulai ditindaklanjuti untuk renovasi, sementara 80 titik lainnya dalam tahap survei. Jika sampai 100 titik disiapkan, kapasitas Sekolah Rakyat bisa mengakomodasi lebih dari 10.000 siswa pada tahun ajaran 2025/2026.