JT – Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menekankan pentingnya pendampingan bagi siswa SMA dalam proses penentuan jurusan, menyusul rencana Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk memberlakukan kembali sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa.
“Pendampingan seperti dari guru bimbingan konseling sangat diperlukan agar siswa memilih jurusan berdasarkan minat dan bakat, bukan karena gengsi,” ujar Ledia, Rabu (16/4), di Jakarta.
Baca juga : AHY: Proyek Giant Seawall Harus Terwujud untuk Lindungi Kawasan Pesisir
Ia menilai kebijakan penjurusan merupakan langkah logis dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Namun, ia menekankan pentingnya mempertimbangkan dua aspek utama: kebutuhan siswa dan arah pembangunan negara.
Menurut Ledia, penjurusan yang tepat dapat mencetak generasi unggul, terutama di bidang sains dan teknologi, yang relevan dengan tantangan kedaulatan pangan dan kemajuan industri pertanian Indonesia.
“Kita perlu engineer yang menguasai teknologi pertanian dan pengembangan produksi pangan,” tegasnya.
Baca juga : Ketua DPR RI Desak Penanganan Kasus Kematian Pelajar SMP di Padang
Lebih jauh, ia berharap implementasi penjurusan disertai dengan sarana-prasarana yang memadai, guru yang berdedikasi, dan pendampingan sejak dini, agar dapat menciptakan sumber daya manusia unggul dan siap bersaing di masa depan.
Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan sistem penjurusan akan dihidupkan kembali sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA). TKA ini akan diterapkan mulai kelas 12 SMA pada November tahun ini, dan berbasis mata pelajaran.