JT – Sekitar seratusan jamaah Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Yogyakarta menggelar salat Idul Fitri 1446 Hijriah lebih awal, pada Minggu pagi (30/3), di Masjid Raya Ar Rasul, Kotagede, Yogyakarta.
Katib Aam AHWA Majelis Mujahidin, Irfan Suryahadi Awwas, menjelaskan keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rukyah global yang dilakukan di sejumlah negara Islam.
Baca juga : BPBD Badung Siagakan TRC di Terminal Mengwi Bali Selama Lebaran 2024
"Berdasarkan rukyah global, 1 Syawal jatuh pada hari ini, Ahad. Kami mengikuti rukyah global karena kini kita berbicara dalam konteks dunia Islam, bukan sekadar batas negara," ujar Irfan usai salat Id.
Menurutnya, jika hilal terlihat di satu negeri, maka umat Islam di seluruh dunia dapat mengikuti penetapan 1 Syawal tersebut. Beberapa negara di Timur Tengah juga telah merayakan Idul Fitri hari ini.
Meski berbeda dengan pemerintah dan mayoritas umat Islam di Indonesia, Irfan menegaskan bahwa perbedaan itu bukan bentuk perpecahan.
Baca juga : KPK Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi Pengadaan APD di Masa Pandemi COVID-19
"Sejak zaman mazhab terdahulu, perbedaan itu ada, tapi tidak memecah umat."
Pengumuman pelaksanaan salat Id oleh Majelis Mujahidin baru disampaikan pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Meski demikian, ia yakin perwakilan MMI di daerah lain juga turut melaksanakan salat Id pada hari yang sama.