JT – Sejumlah anggaran beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI berpotensi dikurangi menyusul imbauan efisiensi anggaran pemerintah.
Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu (12/2), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan beberapa program beasiswa yang terdampak, di antaranya Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik), Kerja Sama Negara Berkembang (KNB), serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan.
Baca juga : LPAI Dorong Pemerintah Blokir Gim Daring yang Memuat Kekerasan
"Beasiswa ada KIP Kuliah, pagu awalnya Rp14,698 triliun, kemudian efisiensi oleh Ditjen Anggaran (Kemenkeu) sebesar Rp1,31 triliun, yaitu 9 persen. Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi," ujar Satryo.
Sementara itu, anggaran Beasiswa BPI dan Beasiswa Adik masing-masing mengalami efisiensi sebesar 10 persen dari pagu awal Rp194 miliar dan Rp213 miliar. Sedangkan Beasiswa KNB serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan mengalami efisiensi lebih besar, yaitu 25 persen dari pagu awal Rp85 miliar dan Rp236 miliar.
Selain beasiswa, efisiensi juga dilakukan pada tunjangan dosen non-PNS sebesar 25 persen dari total Rp2,7 triliun. Namun, gaji dan tunjangan pegawai tetap utuh tanpa pemangkasan.
Baca juga : Beasiswa KIP Kuliah Tetap Utuh, Menkeu Pastikan Tak Ada Pemotongan
Terkait pemangkasan ini, Satryo menegaskan pihaknya berupaya agar efisiensi anggaran di bidang pendidikan tinggi bisa dinolkan karena dinilai krusial.
"Kami usulkan ini tidak terkena efisiensi, sehingga pemotongannya itu nol persen," tegasnya.