JT – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa keberadaan posko terpadu dan posko Lebaran di wilayahnya harus memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik. Menurutnya, posko tersebut merupakan bagian dari operasi kemanusiaan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama mudik Lebaran 2025.
"Inilah bentuk operasi kemanusiaan dalam rangka memberikan jaminan kepada masyarakat yang mudik, sehingga mereka merasa aman dan nyaman tanpa terganggu permasalahan sosial di wilayah kita," ujar Luthfi dalam arahannya kepada petugas Posko Terpadu Lebaran 2025 di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, Semarang, Senin.
Baca juga : Sopir Truk Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Jadi Tersangka
Ia menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara para personel di lapangan dengan pemangku kepentingan terkait guna memastikan pelayanan yang optimal. Posko Terpadu Lebaran 2025 terhubung dengan seluruh posko di wilayah Jateng, baik yang dikelola oleh Dinas Perhubungan maupun yang berada di terminal-terminal.
"Posko terpadu ini tidak berdiri sendiri, tetapi tersentralisasi sehingga memudahkan pengendalian. Ada berbagai pihak yang terlibat, mulai dari lalu lintas hingga sektor lainnya," jelasnya.
Terdapat sembilan koordinator bidang (korbid) dalam Posko Terpadu, yakni Korbid Lalu Lintas oleh Ditlantas Polda Jateng, Korbid Kamtibmas oleh Shabara Polda Jateng, Korbid Transportasi oleh Dinas Perhubungan Jateng, Korbid Infrastruktur oleh DPUBMCK Jateng, Korbid Energi oleh Dinas ESDM, Korbid Kesehatan oleh Dinas Kesehatan, Korbid Bencana oleh BPBD Jateng, Korbid Ekonomi dan Kepokmas oleh Dinas Perindag, serta Korbid Komunikasi dan Informasi oleh Dinas Kominfo Jateng.
Baca juga : Promosikan Wisata, Pemkab Sukabumi Helat Fun Trail Run 2024
Posko ini bertugas mengolah dan menyampaikan data dari berbagai bidang kepada masyarakat secara berkala melalui berbagai media.
"Prinsip pendirian posko ini adalah untuk memastikan arus mudik-balik dan pelaksanaan Lebaran berjalan aman dan lancar," tambahnya.