JAKARTATERKINI.ID - Calon Presiden RI Anies Baswedan menuding bahwa pada era ketika Calon Presiden RI Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan, terdapat pihak yang disebut sebagai "orang dalam" (ordal) dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Anies menyampaikan pernyataan ini saat mengajukan pertanyaan kepada Prabowo mengenai standar etika presiden sebagai panglima tertinggi dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Minggu.
Baca juga : Ketua Bawaslu RI Dorong Sinergi dan Transparansi dalam Penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2024
"Dalam kenyataannya, Pak, ketika Bapak (Prabowo) memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam yang terlibat dalam pengadaan alutsista," kata Anies saat berdebat dengan Prabowo.
Dalam konteks tersebut, Anies menyebutkan beberapa perusahaan, antara lain PT Teknologi Militer Indonesia dan PT Indonesia Defence Security.
Anies juga menuduh bahwa ada pihak "orang dalam" yang terlibat dalam program Food Estate yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan.
Baca juga : Majelis Sidang Bawaslu Putuskan KPU Melanggar Administrasi Pemilu di Taipei
Anies menjelaskan bahwa masyarakat belakangan ini menyaksikan adanya pelanggaran etika, namun Prabowo terus melanjutkan dengan calon wakil presiden yang diduga melanggar etika.
Dengan pernyataan tersebut, Anies mengkritik bahwa saat ini terdapat kompromi pada standar etika.