JT – Pakar gizi klinik menyarankan untuk tidak mengonsumsi ubi saat berbuka puasa karena dapat menghasilkan gas yang berisiko menimbulkan rasa begah, terutama bagi penderita maag.
“Makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka adalah yang tinggi lemak dan dapat menghasilkan gas, seperti ubi, sawi, dan kol. Ini bisa menyebabkan perut tidak nyaman bagi sebagian orang,” ujar dr. Ida Gunawan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta, Minggu (16/3).
Baca juga : Rekomendasi Minuman Sehat untuk Memenuhi Gizi Anak
Selain itu, Ida juga menyarankan untuk menghindari makanan dan minuman asam seperti kedondong, serta minuman berkafein atau bersoda karena dapat meningkatkan kadar asam lambung.
“Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti kopi, teh pekat, soda, serta produk susu tinggi lemak, terutama bagi yang memiliki intoleransi laktosa,” tambahnya.
Ida menekankan pentingnya memulai berbuka dengan cairan untuk menghidrasi tubuh. Jika ingin mengonsumsi gorengan, sebaiknya dibatasi maksimal satu potong karena kandungan lemak trans yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca juga : BPJS Kesehatan Pastikan Layanan Tetap Berjalan Saat Lebaran
Menurut Kementerian Kesehatan, konsumsi lemak trans yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan berkontribusi terhadap sekitar 500.000 kematian akibat serangan jantung secara global setiap tahun.
Untuk sahur, Ida merekomendasikan pola makan gizi seimbang, yakni setengah piring berisi sayur dan buah, seperempatnya karbohidrat, serta seperempat sisanya protein hewani dan nabati.