JT – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi tantangan serius berupa "tripledemic", yakni fenomena ketika tiga virus pernapasan – Respiratory Syncytial Virus (RSV), COVID-19, dan influenza – bersirkulasi secara bersamaan.
“Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi COVID-19 telah memberikan dampak luar biasa terhadap sistem kesehatan global. Namun, ancaman lain yang tak kalah serius juga muncul, yaitu tripledemic,” ujar Direktur Penyakit Menular Kemenkes, dr. Ina Agustina Isturini, MKM, dalam temu media di Jakarta, Sabtu (22/2).
Baca juga : Nutrisi Seimbang, Rahasia Puasa Sehat bagi Ibu Hamil
Ina mengungkapkan bahwa tripledemic telah menyebabkan 8,7 juta infeksi secara global, dengan RSV menjadi salah satu virus yang perlu diwaspadai. Meski kerap dianggap sebagai penyakit yang menyerang anak-anak, RSV juga bisa berbahaya bagi lansia dan individu dengan penyakit penyerta, seperti jantung, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Di Indonesia, jumlah penduduk telah mencapai 279 juta jiwa, dengan peningkatan sekitar 2,7 juta jiwa per tahun. Pada tahun 2030, jumlah lansia diproyeksikan mencapai 14,6 persen dari total populasi, dan pada 2045 hampir seperlima dari total penduduk.
“Tentu kita harus waspada karena 20 persen lansia Indonesia berisiko mengalami penyakit kronis, seperti jantung dan paru, yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi pernapasan,” tambah Ina.
Baca juga : Bahaya Minuman Manis bagi Ibu Menyusui, Ini Kata Pakar
Selain dampak kesehatan, tripledemic juga berpotensi meningkatkan beban biaya pengobatan yang signifikan. Biaya perawatan pasien dengan infeksi pernapasan berat bisa mencapai Rp70-200 juta per pasien, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan di ICU.
Data BPJS Kesehatan tahun 2023 menunjukkan bahwa penyakit pernapasan telah menghabiskan anggaran negara dalam jumlah besar diantaranya Pneumonia: Rp8,7 triliun, Tuberkulosis (TB): Rp5,2 triliun, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Rp1,8 triliun, Asma: Rp1,4 triliun dan Kanker paru: Rp766 miliar.