JT - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM mengungkapkan pentingnya melakukan pencegahan primer sebelum didiagnosis penyakit ginjal.
“Singkat adalah pencegahan primer, yaitu sebelum kena. Jadi bisa dicegah,” ujar Tunggul yang juga anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Perkumpulan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Kamis (24/3).
Baca juga : Dokter Rehabilitasi: Pencegahan Kusta Sangat Krusial untuk Dilakukan
Adapun pencegahan primer yang dimaksud yakni memeriksakan kesehatan meliput cek fungsi ginjal secara berkala ke dokter, aktif berolahraga secara teratur, mengendalikan tekanan darah, berhenti merokok dan minum alkohol, mengendalikan kadar gula darah, ujarnya.
Selain itu, ujarnya menghindari mengonsumsi obat-obatan yang berbahaya bagi ginjal yang tidak sesuai anjuran dokter, mengonsumsi makanan bergizi serta minum air yang cukup yakni disarankan minum sebanyak 2 liter per hari.
Sementara untuk pencegahan sekunder yakni di mana seseorang telah terjangkit penyakit ginjal, maka dapat dilakukan deteksi dan terapi awal untuk memperlambat gejala penyakit yang semakin buruk. Upaya ini dilakukan bagi pasien yang baru tahu terdiagnosis penyakit.
Baca juga : Studi: Paparan Polusi Udara dalam Jangka Panjang Dapat Picu Depresi
“Kalau sudah kena. Tapi bisa diperlambat tidak sampai gagal ginjal, tidak sampai cuci darah,” katanya lagi.
Sementara pencegahan tersier meliputi penurunan risiko cacat, rehabilitasi atau terapi pengganti ginjal dengan diagnosis maupun transplantasi ginjal.