JT – Pakar kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan warga terdampak banjir di Jakarta untuk mewaspadai penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.
"Pada saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia, di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir," ujar Tjandra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/3).
Baca juga : Dokter: Autoimun Bukanlah Penyakit Menular
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara itu menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki luka dan terpapar air banjir yang telah tercemar bakteri leptospira berisiko terinfeksi dan jatuh sakit.
Gejala leptospirosis meliputi demam di atas 38 derajat Celsius, sakit kepala, badan lemah, nyeri betis hingga kesulitan berjalan, kemerahan pada selaput putih mata, serta kekuningan (ikterik) pada mata dan kulit.
Untuk mencegah penyakit ini, Tjandra menyarankan warga agar menjaga kebersihan lingkungan guna menekan populasi tikus, menghindari kontak dengan air banjir jika memiliki luka, serta menggunakan pelindung seperti sepatu bot saat harus beraktivitas di daerah banjir.
Baca juga : Dokter: Ibu Hamil Trimester Pertama Harus Berhati-hati Jika Berpuasa
"Segera berobat ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam mendadak, sakit kepala, dan menggigil," tambahnya.
Selain leptospirosis, warga juga perlu mewaspadai penyakit lain akibat banjir, seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, demam tifoid, dan demam berdarah dengue (DBD).