JT - Palestina menyerukan komunitas internasional untuk bertanggung jawab dalam memastikan perlindungan bagi perempuan Palestina dan menegaskan hak mereka untuk hidup dalam keamanan serta perdamaian.
"Perempuan Palestina berada di pusat perjuangan untuk bertahan hidup, menanggung beban terbesar dari genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan upaya pengusiran paksa serta pembersihan etnis," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataan pada Hari Perempuan Internasional, Sabtu (8/3).
Baca juga : Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Darat ke Laut Terbaru
Kementerian tersebut menyoroti bahwa selama lebih dari 519 hari perang Israel di Gaza, lebih dari 12.298 perempuan telah terbunuh, dan ribuan lainnya menjadi korban pengusiran paksa.
Selain itu, sebanyak 21 perempuan Palestina saat ini ditahan dalam kondisi yang keras dan tidak manusiawi di penjara-penjara Israel, di mana mereka menghadapi penyiksaan, kurungan isolasi, dan pengabaian medis.
Palestina juga mengutuk Israel karena menghalangi bantuan kemanusiaan yang mendesak, termasuk makanan, obat-obatan, dan pasokan penting bagi perempuan serta anak-anak, yang semakin memperburuk penderitaan mereka.
Baca juga : Serdadu Mesir Tewas Dalam Baku Tembak Dengan Tentara Israel
Kementerian tersebut menyerukan komite internasional untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kekerasan sistematis terhadap perempuan Palestina dan meminta Israel bertanggung jawab atas kejahatan serta pelanggaran, termasuk terorisme pemukim ilegal.
Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza pada 2 Maret setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak memulai negosiasi tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata tiga tahap antara Tel Aviv dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.