JT - Jaksa eksekutor Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Timur mengeksekusi dua terpidana kasus judi (maisir) yang telah memiliki kekuatan hukum tetap atau inkrah berdasarkan putusan Mahkamah Syariah Idi, Kabupaten Aceh Timur.
Eksekusi hukuman cambuk dilakukan secara terbuka di halaman Kantor Satpol Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Timur di Idi, Kamis (29/2).
Baca juga : Pelayanan Kemenag Bandarlampung Tetap Berjalan Meski Kantor Terbakar
Dua terpidana yang menjalani hukuman adalah Abdullah dan M Dedi. Abdullah dihukum 10 kali cambuk, namun setelah dikurangi masa penahanan yang dikonversi menjadi empat kali cambuk, ia menjalani enam kali cambukan. Sementara itu, M Dedi divonis 12 kali cambuk dan setelah dikurangi masa penahanan dengan tiga kali cambuk, ia menjalani sembilan kali cambukan.
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejari Aceh Timur, Muhajir, mengatakan eksekusi cambuk dilakukan atas perintah Mahkamah Syariah Idi sesuai Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
"Pelaksanaan uqubat cambuk ini bertujuan memberikan efek jera kepada terpidana serta menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar tidak melakukan perbuatan yang sama," ujar Muhajir.
Baca juga : Pengelola Ungkap Parkir Gratis di Masjid Raya Al Jabbar Bersifat Sementara
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Timur, Muhibuddin, memberikan tausiah kepada masyarakat yang hadir. Ia menegaskan bahwa taubat adalah jalan kembali kepada Allah SWT atas dosa yang telah dilakukan.
"Setiap manusia tidak luput dari kesalahan, namun Allah SWT Maha Pengampun bagi hamba-Nya yang benar-benar bertaubat," kata Muhibuddin, yang akrab disapa Waled Muhib.
Bagikan
