JT – Pemerintah Mesir menegaskan kesiapannya untuk membangun kembali Jalur Gaza yang hancur akibat serangan Israel. Menteri Irigasi Mesir, Hani Sewilam, menyatakan bahwa Mesir menolak keras pemindahan paksa warga Palestina dari tanah air mereka.
"Mesir yakin bahwa solusi terbaik untuk perdamaian dan keamanan di Timur Tengah adalah berdirinya negara Palestina merdeka di wilayahnya, termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat," ujar Sewilam pada Senin (24/2).
Baca juga : Wabah Flu Burung di AS Ganggu Pasokan Telur, Harga Melonjak
Ia juga mengungkapkan bahwa Mesir telah mengajukan proposal rekonstruksi Gaza tanpa harus memindahkan warganya.
"Kami memiliki puluhan ribu insinyur berpengalaman serta perusahaan besar di sektor konstruksi yang mampu merealisasikan rencana ini dengan efisiensi tinggi dalam waktu singkat," tambahnya.
Meski demikian, Sewilam tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai usulan tersebut atau jadwal pelaksanaannya.
Baca juga : Saham di Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 naik 0,32 persen
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengusulkan pengambilalihan Gaza dan pemindahan penduduknya untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai "Riviera di Timur Tengah."
Gagasan ini mendapat kecaman keras dari negara-negara Arab dan komunitas internasional yang menilainya sebagai bentuk pembersihan etnis.