JAKARTATERKINI.ID - Pada hari Minggu (7/1), Yordania menyatakan kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) untuk menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Amman, sebagai bagian dari tur kawasan. Dalam pembicaraan mereka, keduanya membahas kondisi "bencana" di Jalur Gaza dan menekankan perlunya mencapai gencatan senjata segera dan permanen di wilayah tersebut.
Baca juga : Kereta di China Alami Lonjakan Penumpang di Hari Buruh
Safadi menilai setiap usulan untuk memisahkan Gaza dari Tepi Barat sebagai "sia-sia." Kedua menteri sepakat tentang pentingnya memberikan bantuan segera dan cukup kepada daerah kantong Palestina tersebut.
Mereka juga menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza, menegaskan pentingnya bagi warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal untuk dapat kembali ke rumah mereka. Safadi dan Blinken juga sepakat untuk melakukan upaya menghentikan perang dan melancarkan usaha nyata dan efektif menuju perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober. Dampaknya telah menciptakan kehancuran di Gaza, dengan banyak infrastruktur rusak atau hancur dan sejumlah besar penduduk mengungsi dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca juga : PM Spanyol Usulkan Pengakuan Negara Palestina pada 2027