JAKARTATERKINI.ID - Menurut penilaian Gedung Putih, kelompok pejuang Hamas Palestina masih mempertahankan kekuatan yang signifikan di Jalur Gaza, bahkan setelah perang selama tiga bulan melawan Israel. Konflik ini mengakibatkan kehancuran massal dan pengungsian di daerah yang terkepung tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden memiliki perkiraan jumlah pejuang Hamas yang masih beroperasi di medan perang, meskipun dia enggan mengungkapkan angka tersebut.
Baca juga : China Tanggapi Permintaan Hamas soal Penjamin Gencatan Senjata
"Hamas tetap memiliki kekuatan yang signifikan di Gaza," ungkapnya pada Rabu (3/1).
Kirby juga menegaskan ketidakyakinannya bahwa serangan militer Israel sendirian akan mampu menghilangkan ideologi Hamas di Gaza.
"Dan tidak mungkin Anda akan menyingkirkan setiap pejuang Hamas," katanya.
Baca juga : Indonesia Dukung Palestina Melalui Penegakan Hukum di ICJ
"Jadi, dalam hal ini, Anda masih harus menerima kenyataan bahwa mungkin masih ada beberapa anggota Hamas bahkan setelah operasi militer selesai. Artinya, langkah yang dapat diambil adalah untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan Hamas terhadap rakyat Israel. Ini dapat dilakukan dengan menargetkan kepemimpinan, menyerang infrastruktur mereka, dan menghambat sumber daya mereka," tambah Kirby.
Israel memulai perang di Gaza sebagai pembalasan atas serangan lintas perbatasan yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.