JAKARTATERKINI.ID - Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Indonesia secara cermat mengamati perkembangan situasi di Taiwan dan tetap konsisten dalam menghormati Kebijakan Satu China (One China Policy).
"Indonesia mengamati secara seksama perkembangan di Taiwan. Indonesia terus konsisten menghormati Kebijakan Satu China (One China Policy)," ujar juru bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, kepada ANTARA di Jakarta pada hari Minggu.
Baca juga : Hamas Minta OKI, Liga Arab, dan PBB Gelar Pertemuan Setelah Pernyataan Trump
Pernyataan tersebut muncul setelah Taiwan mengumumkan hasil pemilihan pemimpin yang dimenangkan oleh calon dari partai yang menentang reunifikasi dengan China.
Pada Sabtu (13/1), William Lai Ching-te, calon pemimpin dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, menyatakan kemenangannya dalam pemilihan pemimpin di wilayah tersebut. Lai menekankan dukungan terhadap demokrasi dan menyatakan bahwa Taiwan akan terus mempertahankan jalur yang benar.
"Sebagai pemimpin, saya memikul tanggung jawab penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya kepada wartawan. "Kami akan menggunakan pertukaran untuk mengganti penghambatan, dialog untuk mengganti konfrontasi, dan dengan percaya diri mengupayakan pertukaran dan kerja sama dengan China," tambah Lai.
Baca juga : Hamas Kembali Bebaskan Tiga Sandera sebagai Bagian dari Kesepakatan
Terkait kemenangan ini, Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa hal tersebut adalah urusan dalam negeri. Mereka menegaskan prinsip "Satu China" sebagai fondasi yang kuat untuk perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Pemerintah China yakin bahwa komunitas internasional akan terus mematuhi prinsip "Satu China" dan mendukung tujuan rakyat China dalam menolak aktivitas separatis "kemerdekaan Taiwan" serta berusaha mencapai reunifikasi nasional.