JT - Psikolog klinis Teresa Indira Andani M.Psi menyampaikan langkah-langkah yang dapat dijalankan untuk mencegah perilaku menghilang tiba-tiba tanpa kabar atau ghosting serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu menjelaskan istilah ghosting digunakan untuk menyebut tindakan seseorang mengakhiri komunikasi secara tiba-tiba tanpa memberikan penjelasan kepada pasangannya.
Baca juga : Persiapan Penting Sebelum Mudik: Lima Hal yang Wajib Dipersiapkan
Dalam kehidupan pernikahan dan rumah tangga, istilah itu juga digunakan untuk merujuk pada orang yang meninggalkan pasangan tanpa alasan yang jelas.
Teresa mengemukakan bahwa perilaku ghosting bisa muncul karena kurangnya keterampilan komunikasi yang sehat serta ketidakmampuan individu menghadapi konflik.
Dalam perspektif psikologis, ia mengatakan, individu dengan kecenderungan ghosting biasanya sulit menghadapi konflik atau membangun keintiman emosional sehingga memilih menghindar daripada berkomunikasi.
Baca juga : Istirahat Singkat Saat Jalan Kaki Bantu Bakar Lebih Banyak Kalori
Munculnya perilaku semacam ini dalam rumah tangga, menurut dia, mencerminkan pola hubungan yang tidak sehat serta kurangnya komunikasi dan kedewasaan emosional.
"Pasangan tidak terbiasa menyelesaikan masalah dengan sehat cenderung menutup diri (stonewalling) atau menghilang untuk menghindari ketegangan," katanya.