JT - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi 351 pelabuhan "tikus" yang digunakan sebagai jalur penyelundupan barang ekspor maupun impor.
"Jalur tikus penyelundupan ini terungkap dari hasil evaluasi 100 hari pertama kerja Kabinet Merah Putih oleh Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan," kata Budi Gunawan dalam konferensi pers di Surabaya, Rabu (5/2).
Baca juga : Pemerintah Mengimpor 1,6 Juta Ton Beras untuk Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan, yang melibatkan aparat hukum dari berbagai kementerian, telah melakukan 6.187 penindakan selama periode tersebut.
Barang selundupan yang berhasil diamankan antara lain tembakau, tekstil, garmen, minuman keras, barang elektronik, mesin, tanaman, hingga satwa dilindungi, dengan total nilai mencapai Rp4,06 triliun.
Budi Gunawan menjelaskan bahwa jalur tikus penyelundupan paling banyak ditemukan di wilayah pesisir timur Pulau Sumatera, yang selanjutnya akan diperketat pengamanannya.
"Kita telah membentuk Satuan Tugas Laut untuk memaksimalkan pemantauan wilayah Sumatera bagian timur karena lalu lintas lautnya paling padat," ujarnya.
Dari total penindakan, 49 persen terjadi di pelabuhan, 15 persen di bandara, 10 persen di kawasan pesisir, dan sisanya di jalan raya serta kawasan berikat.