JT - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk memudahkan para pemberi zakat atau muzaki menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)-nya, demi mencapai target pengumpulan dana ZIS 2025 sebesar Rp50 triliun.
"Kita terus mengajak Baznas di daerah untuk tidak gamang memanfaatkan teknologi digital, agar pengumpulan tidak hanya dilakukan secara konvensional, tetapi juga memakai teknologi digital," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nasional Nadratuzzaman Hosen melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Baca juga : Bapanas Maksimalkan Cadangan Beras Pemerintah untuk Pasokan SPHP
Nadra mengungkapkan salah satu upaya yang dilakukannya melalui pemanfaatan Kantor Digital Baznas, agar para muzaki dapat memantau segala informasi yang berkaitan dengan pengumpulan hingga penyaluran ZIS.
"Kalau kita terus konsisten menampilkan, insya Allah nanti mereka akan tertarik (menyalurkan ZIS. Jadi ini soal kesungguhan, kita harus tetap sabar, konsisten, nanti mereka memberikan penghargaan," ujarnya.
Nadra berharap para amil Baznas dapat memperkuat kapasitas dan kemampuan mereka dalam berkomunikasi, terutama yang berkaitan dengan teknologi digital, sehingga dapat memberikan kenyamanan terhadap para muzaki.
Baca juga : Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di 190 Titik di 26 Provinsi
Sementara salah seorang amil Baznas, Hafiza Elvira Nofitariani, mengatakan pemanfaatan teknologi digital dalam pengumpulan ZIS sangat penting, sebab memiliki beberapa keunggulan yaitu efisien, efektif, kecepatan distribusi pesan, lebih terukur, juga dapat menyasar audiens spesifik.
"Penggunaan Kantor Digital Baznas itu semakin hari semakin besar proporsinya. Dulu pengumpulan yang melalui website saja mungkin tidak sampai 10 persen, tapi setiap tahun kanal digital kita semakin optimal. Maka, orang yang bayar zakat melalui website Baznas itu saat ini ada di 64,2 persen. Jadi sudah lebih dari 50 persen muzaki memilih membayar zakat melalui digital," katanya.