JT - Penelitian terbaru yang dipimpin oleh para peneliti dari Rumah Sakit Pusat Taiyuan di Tiongkok menemukan bahwa mengonsumsi unggas dalam jumlah berlebihan dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar dapat meningkatkan risiko terkena migrain.
Dilansir dari Hindustan Times pada Selasa, migrain adalah kondisi yang menyebabkan sakit kepala berdenyut, biasanya di satu sisi kepala. Aktivitas fisik, paparan cahaya terang, dan suara keras dapat memperburuk kondisi ini, dan fase sakit kepala migrain biasanya berlangsung sekitar empat jam. Namun, dalam kasus terburuk, migrain dapat berlangsung berhari-hari.
Baca juga : Tips Sehat dan Aman Saat Mudik dengan Kendaraan
Penelitian sebelumnya sudah menyebutkan adanya hubungan antara penggunaan ponsel dalam jangka panjang dan migrain, dan studi ini menambah bukti tersebut. Penelitian lain dari Turki juga menyatakan bahwa penggunaan ponsel dapat meningkatkan intensitas dan durasi migrain. Sebaliknya, minum kopi dan mengonsumsi ikan berminyak seperti makarel dan tuna dapat menurunkan risiko migrain.
Pippa Coulter, manajer di lembaga amal migrain Inggris The Migraine Trust, menyatakan bahwa bagi sebagian orang, cahaya atau silau layar dapat memicu migrain. Selain itu, ketegangan otot di leher dan bahu akibat waktu layar yang lama juga dapat menyebabkan serangan migrain.
Coulter menyarankan agar orang yang sering mengalami migrain setelah menggunakan ponsel mencoba beberapa perubahan, seperti menyesuaikan kecerahan layar, ukuran teks, postur tubuh saat menggunakan ponsel, atau memantau seberapa lama waktu layar dapat mempengaruhi kondisi. Mengambil waktu istirahat secara teratur juga dapat membantu mengurangi kemungkinan serangan migrain.
Baca juga : Meski Memiliki Keterbatasan, Orang Tua Perlu Dampingi Anak Berolahraga
Selain itu, National Health Service (NHS) baru-baru ini meluncurkan pengobatan migrain yang dikenal sebagai penghambat peptida terkait gen kalsitonin, yang dapat mengurangi durasi dan tingkat keparahan sakit kepala.
Pakar kesehatan menyarankan agar metode terbaik untuk mengatasi migrain adalah dengan mengidentifikasi pemicunya terlebih dahulu. Obat migrain biasanya hanya diresepkan jika pasien tidak merespons pengobatan lain.