JT - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan warga untuk waspada terhadap kemungkinan peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) selama musim hujan atau cuaca buruk.
Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu dan suhu yang fluktuatif dapat meningkatkan risiko ISPA.
Baca juga : Kualitas Udara di Jagakarsa Tidak Sehat pada Kamis Pagi
"Kita terus monitor, terutama selama musim hujan, ISPA biasanya akan meningkat," ujar Ani dalam konferensi di Jakarta, Selasa.
Meskipun saat ini data terkait jumlah penderita ISPA di DKI Jakarta sedang diperbarui, Dinkes telah menyiapkan sistem kewaspadaan dini untuk mengantisipasi peningkatan kasus tersebut.
Sistem kewaspadaan dini ini melibatkan pemantauan aktif terhadap jumlah kasus ISPA dan memberikan imbauan kepada masyarakat jika terjadi lonjakan. Ani menjelaskan bahwa meskipun data kasus saat ini sedang diperbarui, pihaknya sudah mengantisipasi potensi peningkatan kasus, mengingat pola cuaca yang tidak stabil.
Baca juga : Kapolda Metro Jaya Periksa Langsung Remaja Pelaku Konvoi di Jakpus
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa Jakarta memasuki musim penghujan pada akhir Oktober 2024, dengan puncak musim hujan diperkirakan terjadi antara November 2024 hingga Februari 2025.
Pada tahun 2023, Jakarta mencatatkan lonjakan kasus ISPA yang signifikan, terutama pada bulan Juli dengan 156.000 kasus. Pemerintah mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan dengan mengikuti protokol pencegahan yang telah disarankan untuk mengurangi penyebaran penyakit.