JT – Vietnam telah mengambil langkah tegas dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat dengan memberlakukan larangan menyeluruh terhadap vaping (rokok elektrik) dan produk tembakau yang dipanaskan.
Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 2025 dan meliputi larangan produksi, penjualan, impor, distribusi, hingga penggunaannya.
Baca juga : 22 Negara Bagian Gugat Perintah Trump Tentang Kewarganegaraan Hak Lahir
Majelis Nasional Vietnam menyetujui aturan ini pada Sabtu (30/11), sejalan dengan kekhawatiran global atas peningkatan penggunaan rokok elektrik, khususnya di kalangan generasi muda.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik kebijakan tersebut.
"Selamat, Vietnam, atas keputusan berani ini untuk melindungi warga negara Anda, terutama generasi muda, dari vaping dan produk tembakau yang dipanaskan," tulis Tedros di platform media sosial X.
Baca juga : Blinken Mulai Misi Diplomasi di Israel untuk Akhiri Konflik Gaza
Rokok elektrik sering dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok tradisional. Namun, para pakar kesehatan memperingatkan bahwa produk ini tetap berisiko tinggi, terutama dalam menimbulkan kecanduan nikotin pada generasi muda.
Larangan di Vietnam bertujuan menekan peningkatan penggunaan tembakau alternatif di kalangan anak muda, sekaligus menunjukkan komitmen negara tersebut terhadap kesehatan masyarakat.