JAKARTATERKINI.ID -Dalam sebuah sambungan telepon pada Selasa (5/12) Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan kekecewaannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait berakhirnya jeda kemanusiaan di Gaza.
Downing Street 10, lokasi kantor Perdana Menteri Inggris, mengeluarkan pernyataan yang mencatat bahwa para pemimpin membahas upaya mendesak untuk memastikan pembebasan aman semua sandera yang tersisa dan memungkinkan warga negara Inggris di Gaza untuk pergi.
Baca juga : Israel Mengonfirmasi Keterlibatannya dalam Pembunuhan Haniyeh
Dalam pertemuan tersebut, Sunak menyampaikan informasi terbaru dari keterlibatannya di Timur Tengah dan kembali menekankan pentingnya Israel memprioritaskan pelindungan warga sipil di Gaza serta fokus pada sasaran militer.
Dalam konteks mendesaknya kebutuhan warga sipil, Sunak memberikan tawaran dukungan praktis dari Inggris untuk memfasilitasi pengiriman bantuan penyelamat jiwa. Pernyataan tersebut menegaskan tekanan di pos perlintasan Rafah dan menyoroti perlunya menjelajah rute lain ke Gaza, termasuk melalui Kerem Shalom.
Selain itu, para pemimpin juga mengungkapkan kekhawatiran atas meningkatnya serangan militan Houthi yang didukung oleh Iran, terutama dalam serangan terhadap kapal kargo komersial di Laut Merah.
Baca juga : RS di Gaza Kewalahan Akibat Banyaknya Korban Serangan Israel
Israel memulai kembali serangan militernya pada Jumat di wilayah Palestina setelah mengakhiri jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas. Serangan tersebut menyebabkan sejumlah besar korban di antara warga Palestina dan menimbulkan keprihatinan internasional terkait eskalasi kekerasan di kawasan tersebut.