JT – Pemerhati lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menentang rencana Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berencana membawa lima ekor kekah, primata endemik Natuna, ke Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, untuk dikembangbiakkan.
Cherman, seorang pemerhati lingkungan setempat, mengatakan bahwa kekah Natuna memiliki keunikan tersendiri yang tidak ditemukan pada kekah dari daerah lain.
Baca juga : Gubernur Lampung Janjikan Jalan Mulus dalam Tiga Tahun ke Depan
"Kekah memang ada di tempat lain, tapi kekah Natuna berbeda, endemik, dan jenisnya berbeda," ujarnya, mengungkapkan kekhawatirannya jika pemindahan ini justru merugikan daerah dan mengurangi kekayaan alam Natuna, yang memiliki potensi besar untuk sektor pariwisata.
Cherman juga menduga bahwa pemindahan tersebut lebih bertujuan untuk kepentingan komersial Taman Safari Prigen dan bukan semata-mata untuk tujuan konservasi. Ia menilai bahwa pengembangan kekah seharusnya dilakukan di habitat alami mereka, yaitu di Natuna, dan bukan di luar daerah tersebut.
"Saya menduga ini bukan untuk kepentingan konservasi, melainkan lebih kepada kepentingan taman safari yang menggunakan tangan BKSDA untuk membawa kekah ke sana. Ketika kekah sudah ada di sana, nilai Natuna akan berkurang," tegasnya.
Baca juga : Rommy Van Boy Dilantik Jadi Anggota DPRD Kota Medan, Taufik H. Nasution Ucapkan Selamat
Selain itu, Cherman mengusulkan agar pemindahan tersebut ditunda sampai setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, mengingat saat ini bupati dan wakil bupati Natuna sedang cuti.
"Ada baiknya kebijakan membawa kekah keluar Natuna ditunda, mengapa di saat bupati definitif cuti hal ini dilakukan," tambahnya.