Prof. Rini menjelaskan bahwa menu makan siswa dalam program ini harus memperhatikan kebutuhan kalori harian anak. Misalnya, jika anak membutuhkan sekitar 1.500 kalori sehari, makanannya dalam sekali makan sebaiknya mengandung kurang lebih 400 kalori dari sumber karbohidrat, protein, dan tambahan kalori dari kudapan.
Baca juga : Polri Usut Keterlibatan Keluarga Caleg Aceh Tamiang
"Sumber karbohidrat yang setara dengan nasi bisa bervariasi. Takaran dan porsinya dapat disesuaikan dengan berat badan serta kebutuhan kalori harian anak," ujarnya saat acara Media Scientific Workshop Seanuts II bersama Frisian Flag di Jakarta, Jumat.
Dia juga mengingatkan agar tidak ada dua jenis sumber karbohidrat dalam satu porsi makanan. Sebagai contoh, meskipun protein bisa berasal dari berbagai sumber seperti telur dan ayam, sebaiknya sumber karbohidrat hanya satu, baik itu nasi, ubi, atau kentang, dan jumlahnya harus dihitung dengan tepat sebagai pengganti nasi.
Selain itu, Prof. Rini juga menekankan pentingnya penyediaan susu bagi anak usia dua tahun hingga remaja, dengan saran konsumsi 500 cc susu setiap hari.
Baca juga : Indonesia Police Watch (IPW) Belum Terima Aduan Pelanggaran Netralitas Polisi di Pemilu 2024
Hal ini, bersama dengan pemenuhan gizi yang seimbang, diharapkan dapat menghindari masalah kesehatan seperti obesitas, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya. * * *