JT – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menyelenggarakan lomba pemadaman kebakaran yang melibatkan relawan pemadam kebakaran (Redkar) dari 37 kelurahan di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi kebakaran.
“Hari ini, kami menggelar lomba yang diikuti Redkar dari seluruh kelurahan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Ini menjadi kesempatan untuk menguji kemampuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari dalam pelatihan sebelumnya,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Rahmat Kristantio, di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Pengelolaan Sampah Efektif, Semua RW di Jakarta Pusat Miliki BPS
Rahmat menjelaskan bahwa lomba terbagi menjadi tiga kategori, yakni memadamkan api dengan karung basah, menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), dan menampilkan ketangkasan memadamkan api dengan pompa portabel bergerak. Setiap tim Redkar terdiri dari 10 anggota.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menambahkan bahwa lomba ini juga bertujuan untuk mengukur kesiapsiagaan serta ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran. Pihaknya telah membentuk relawan pemadam kebakaran dari unsur masyarakat untuk memperkuat upaya mitigasi bencana kebakaran di Jakarta. “Pelatihan ini penting karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian tanpa bantuan masyarakat dalam menangani kebakaran,” ujarnya.
Selain pembinaan, Satgas Gulkarmat di tingkat kelurahan juga bertugas melakukan pemetaan serta pengecekan sarana dan prasarana pemadam kebakaran di wilayah masing-masing. Mereka juga bertanggung jawab memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya kebakaran, terutama karena banyak kejadian kebakaran di Jakarta yang disebabkan oleh korsleting listrik di permukiman.
Baca juga : Polisi Edukasi Komunitas Ojek di Duri Kosambi dalam Operasi Keselamatan 2025
Asisten Pemerintahan Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Iyan Sopian Hadi, menuturkan bahwa pelatihan yang diberikan dapat membantu warga untuk lebih siap dalam menghadapi potensi kebakaran di lingkungan mereka. “Pelatihan ini membantu warga agar lebih terlatih dalam mengatasi potensi kebakaran, sehingga dampaknya bisa diminimalkan,” kata Iyan.