JT – Pembangunan proyek light rail transit (LRT) Jakarta fase 1B yang menghubungkan jalur Velodrome (Jakarta Timur) ke Manggarai (Jakarta Selatan) kini telah mencapai progres 33,45 persen. Tepat satu tahun setelah peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 30 Oktober 2023, proyek ini dinilai menunjukkan perkembangan yang signifikan.
“Dalam setahun ini, progres pembangunan LRT Jakarta fase 1B jalur Velodrome-Manggarai telah mencapai 33,45 persen, termasuk tes lintasan atau test track yang sudah kami lakukan,” kata Plt. Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Prasetyo Rianda Mulyo, saat kunjungan media di Stasiun LRT Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu.
Baca juga : DKI Targetkan Penataan Trotoar Jalan Rasuna Said Rampung November 2024
Prasetyo menyatakan bahwa kemajuan proyek telah melampaui ekspektasi, dengan tetap menjaga prioritas pada keselamatan dan kenyamanan masyarakat di sekitar jalur pembangunan.
Proyek ini telah mencapai beberapa pencapaian penting, termasuk penyambungan seluruh girder atau balok utama antara Stasiun Velodrome dan Stasiun Rawamangun. Pada 30 September 2024 lalu, proyek juga telah menguji lintasan menggunakan maintenance rail vehicle (MRV) atau kendaraan pemeliharaan rel.
Menurut Prasetyo, waktu pengerjaan dari groundbreaking hingga tes lintasan tersebut memakan waktu 360 hari. Stasiun Rawamangun sendiri telah mencapai tahap pembangunan dengan progres 46,24 persen dan saat ini sedang dalam proses pengerjaan arsitektur, seperti fasad bangunan dan pemasangan eskalator.
Baca juga : Pemkot Jakarta Pusat Bahas Pembangunan dan Keamanan Bersama Ratusan Ormas
“Stasiun Rawamangun akan menjadi penghubung penting antara Jakarta Timur dan pusat kota di Manggarai,” ujar Prasetyo.
Panjang jalur LRT Jakarta fase 1B mencapai 6,4 kilometer dengan lima stasiun, yaitu Velodrome, Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai. Jalur ini juga mendukung integrasi antarmoda di Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral.