JAKARTATERKINI.ID - Pakar ilmu politik dari Universitas Padjadjaran, Caroline Paskarina, menyatakan bahwa ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) perlu keluar dari gimik-gimik politik dan lebih menonjolkan program-program realistik untuk menarik pemilih pemula atau pemilih muda.
“Sejumlah riset tentang preferensi pemilih pemula atau muda menunjukkan harapan mereka akan hadirnya pemimpin yang patut diteladani, kepastian hukum, pemberantasan korupsi, (serta) penanganan masalah-masalah ekonomi secara tuntas yang perlu dijawab oleh program-program realistik dari setiap pasangan calon," ujar Caroline dalam wawancara di Jakarta.
Baca juga : Anggota KPPS TPS 116 Penjaringan Meninggal Dunia Saat Bertugas
Caroline mengingatkan bahwa gimik-gimik politik bisa menjadi bumerang bagi capres-cawapres karena dapat menimbulkan antipati dari pemilih muda atau pemula.
"Pasangan calon perlu keluar dari gimik-gimik yang justru bisa jadi bumerang karena antipati dari para pemilih muda atau pemula," tambahnya.
Menurut Caroline, dari dua debat capres-cawapres yang telah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, masih perlu adanya konsistensi terhadap isu-isu yang disuarakan.
Baca juga : Bawaslu RI: Dugaan Penggelembungan Suara Tidak Hanya Terjadi di PSI
"Ketiga pasangan calon sudah berupaya memunculkan isu-isu yang populer di kalangan pemilih muda atau pemula, tetapi perlu diimbangi dengan konsistensi dalam menyuarakan isu-isu tersebut," ungkapnya.
Hingga saat ini, menurut Caroline, perbincangan publik mengenai ketiga pasangan capres-cawapres masih terbatas pada jargon populer.