JT – Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah menjadi proyek percontohan nasional dalam penanganan kasus rabies, setelah berhasil mempertahankan status bebas rabies selama enam tahun, dengan kasus terakhir terjadi pada 2018.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, khususnya melalui Dinas Peternakan dengan membentuk Kader Siaga Rabies (Kasira) yang kini berkembang menjadi Kader Zoonosis.
Baca juga : Polda Kaltim Kerahkan 2.000 Personel untuk Pengamanan Upacara HUT RI ke-79 di IKN
"Inovasi ini berhasil menjaga Sukabumi bebas dari kasus rabies, dan kini menjadi perhatian nasional," ujar Bey di Gelanggang Olahraga Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis.
Berkat keberhasilan ini, Kabupaten Sukabumi juga terpilih sebagai tuan rumah peringatan Hari Rabies Sedunia tingkat Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi daerah percontohan dalam penanganan rabies.
Inovasi Kasira yang dikembangkan di Sukabumi telah diadaptasi oleh berbagai daerah lain di Indonesia, termasuk Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti petugas puskesmas, kesehatan hewan, kader posyandu, babinsa, bhabinkamtibmas, hingga para pemburu untuk memberikan edukasi pencegahan rabies.
Baca juga : Kasus DBD di Kota Bekasi: 1.176 Kasus, Enam Diantaranya Meninggal Dunia.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Asep Kurnadi, salah satu kunci keberhasilan dalam penanganan rabies adalah edukasi sejak usia dini.
"Anak-anak PAUD, TK, dan SD menjadi target utama edukasi, mengingat 60 persen korban gigitan hewan penular rabies adalah anak-anak di usia tersebut," jelasnya.