JT - Hingga pertengahan September 2024, BPBD Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaporkan bahwa belum ada wilayah yang mengajukan bantuan distribusi air bersih selama musim kemarau. Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, menyebutkan bahwa hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih di wilayah tersebut masih dapat terpenuhi dengan baik.
Beberapa wilayah yang sebelumnya rawan kekeringan, seperti Kapanewon Prambanan dan Gamping, serta wilayah rawan seperti Kapanewon Tempel dan Moyudan, belum mengajukan permohonan bantuan air bersih. Hal ini menunjukkan bahwa pasokan air saat ini cukup untuk keperluan rumah tangga dan ternak.
Baca juga : Pemerintah Kota Bogor Fokus Menyelesaikan Empat Proyek Strategis Nasional
Makwan mengungkapkan bahwa Kapanewon Prambanan kini mendapatkan pasokan air dari sumber di perbatasan Kapanewon Berbah dan Kalasan, serta Intalasi Pengelolaan Air Minum Pandekan yang telah dibangun untuk kebutuhan warga. Di Kapanewon Gamping, warga telah menjadi pelanggan PDAM, sehingga tidak mengalami kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro, menyatakan bahwa anggaran sebesar Rp15 juta telah disiapkan untuk distribusi air bersih jika diperlukan, mencakup lebih kurang 40 tangki. Anggaran ini dimasukkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan dapat dilengkapi dengan anggaran biaya tambahan (ABT) jika diperlukan. Namun, diharapkan bahwa anggaran ini tidak perlu digunakan jika situasi tetap aman.
BPBD Sleman juga telah mengantisipasi potensi kekeringan dengan mempersiapkan langkah-langkah preventif dan memastikan pasokan air untuk warga.
Baca juga : Pemerintah Kota Batam Siapkan Anggaran Rp14 Miliar untuk Revitalisasi Masjid Agung Raja Hamidah
Untuk informasi lebih lanjut, BPBD DIY juga memastikan bahwa pemenuhan air bersih di Gunungkidul dan Sleman masih dalam kondisi aman. * * *