JT – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menggelontorkan bantuan seragam dan perlengkapan sekolah secara gratis kepada 266.375 siswa selama empat tahun terakhir. Program ini, yang dimulai sejak tahun 2021, ditujukan untuk siswa dari jenjang SD/MI dan SMP/MTs baik negeri maupun swasta yang berasal dari keluarga miskin (gamis) maupun pra-gamis di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa tujuan dari bantuan ini adalah untuk memastikan anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik tanpa terbebani biaya untuk seragam dan perlengkapan sekolah.
Baca juga : Abrasi Pantai di Palabuhanratu Sebabkan Puluhan Rumah Rusak, Warga Mengungsi
“Pendidikan adalah salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan. Saya berharap anak-anak Surabaya terus semangat belajar,” ujar Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat (13/9/2024).
Jenis bantuan yang diberikan meliputi seragam sekolah lengkap seperti seragam putih merah atau putih biru, seragam olahraga, seragam batik, seragam pramuka, serta sepatu. Selain itu, siswa juga mendapatkan tas sekolah dan perlengkapan lainnya seperti hasduk, topi, badge, ikat pinggang, dan kaos kaki. Pemkot juga melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pembuatan seragam dan perlengkapan tersebut, untuk turut mendukung perekonomian lokal.
Data dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menunjukkan bahwa pada tahun 2023, bantuan ini menyasar 55.504 siswa, terdiri dari 30.135 siswa SDN, 7.078 siswa SD/MI swasta, 11.853 siswa SMPN, dan 6.438 siswa SMP/MTs swasta. Pada tahun 2024, bantuan menyasar 54.425 siswa dengan rincian 30.135 siswa SDN dan 7.174 siswa SD/MI swasta di jenjang SD, serta 10.207 siswa SMPN dan 6.909 siswa SMP/MTs swasta di jenjang SMP.
Baca juga : Pj Gubernur Lampung: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari
Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa program ini adalah bagian dari upaya pemkot untuk mengurangi angka kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Bantuan ini merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam pendidikan untuk menyiapkan generasi emas Surabaya,” kata Yusuf.