JAKARTA TERKINI - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya, PT Semen Gresik, telah memberikan dukungan signifikan untuk pembangunan infrastruktur jalan desa di enam desa di Jawa Tengah. Dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran aktivitas, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasional pabrik.
Sejak tahun 2021, PT Semen Gresik telah mengalokasikan dana sebesar Rp5,37 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 4,1 km di enam desa di Kabupaten Rembang dan Blora. Desa-desa yang menerima bantuan ini adalah Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Timbrangan, Desa Pasucen, dan Desa Kadiwono di Kabupaten Rembang, serta Desa Ngampel di Kabupaten Blora.
Baca juga : Penjualan Knalpot Aftermarket Menurun Karena Razia
"Bantuan pembangunan jalan dan infrastruktur desa ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi desa," kata Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, di Jakarta, Kamis.
Selain pembangunan jalan, PT Semen Gresik juga telah memberikan bantuan untuk pembangunan infrastruktur desa lainnya, termasuk jembatan, drainase, balai desa, dan dinding penahan sungai. "Infrastruktur desa yang memadai diharapkan dapat mendukung kesejahteraan dan kegiatan perekonomian masyarakat dengan meningkatkan aksesibilitas untuk mobilitas orang dan barang," tambah Vita.
Hingga Juli 2024, pembangunan jalan di Desa Tegaldowo telah mencapai 1,51 km. Bantuan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Baca juga : KKP: Ruang Laut Indonesia Berpotensi Jadi Tulang Punggung Infrastruktur Digital
Kepala Desa Tegaldowo, Kundari, mengungkapkan bahwa bantuan pembangunan jalan ini sangat membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. "Sebelum adanya bantuan ini, kondisi struktur tanah yang cenderung bergerak menyulitkan para petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memasarkan komoditasnya. Jalan beton yang dibangun oleh PT Semen Gresik sangat membantu kelancaran roda ekonomi masyarakat desa," katanya.
Kundari juga menambahkan bahwa pengerjaan jalan dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja lokal desa, sehingga dapat memberdayakan masyarakat setempat dan meningkatkan perekonomian warga.