JT - Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, mengungkapkan bahwa tingginya angka pengangguran di DKI Jakarta tidak sepenuhnya disebabkan oleh warga asli Jakarta. Menurutnya, banyak dari mereka yang terkena PHK adalah pendatang yang tinggal di Jakarta bersama keluarga atau kerabat.
"Berdasarkan data memang PHK tinggi. Tetapi data itu juga memperlihatkan mereka yang kehilangan pekerjaan tidak murni warga Jakarta atau warga yang sudah lama tinggal," kata Heru di Jakarta Selatan, Senin.
Baca juga : Walikota Jakarta Timur Sebut Perayaan Natal Berjalan Kondusif
Heru menjelaskan bahwa beberapa orang yang terdata dalam angka PHK adalah pendatang yang baru tinggal di Jakarta dan belum mendapatkan pekerjaan tetap. Mereka termasuk dalam statistik pengangguran yang tercatat di Jakarta.
Untuk membantu korban PHK, Pemprov Jakarta berencana memberikan fasilitas pelatihan kerja. "Kami akan memfasilitasi korban PHK," tambah Heru.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sebelumnya mencatat bahwa kasus PHK di DKI Jakarta mencapai 23,29 persen dari total kasus PHK yang dilaporkan hingga Juni 2024. Berikut adalah 10 provinsi dengan kasus PHK terbanyak pada periode Januari-Juni 2024 menurut data Kemenaker:
Baca juga : Cegah Luapan Air, Sudin SDA Jakbar Kuras Saluran di Kalideres
- DKI Jakarta: 7.469 tenaga kerja