JAKARTATERKINI.ID - Dalam perayaan 30 tahun hubungan diplomatik antara Republik Kazakhstan dan Indonesia di Jakarta pada Rabu, Duta Besar Republik Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov, menyoroti peningkatan nilai perdagangan antara kedua negara.
Abdykarimov menyampaikan, secara khusus dalam perdagangan bilateral, terdapat peningkatan 30 kali lipat dalam 30 tahun terakhir, mulai dari 20 juta dolar AS (Rp312 miliar) menjadi lebih dari 600 juta dolar AS (Rp8,36 triliun) pada akhir tahun lalu.
Baca juga : Kemendag Bidik Pertumbuhan 2,5-4,5% pada Nilai Ekspor Nonmigas 2024
"Peningkatan hubungan bilateral tidak hanya terjadi dalam sektor perdagangan, tetapi juga melibatkan sektor-sektor lainnya, seperti minyak dan gas, pertambangan, tekstil, pengolahan kayu, makanan, dan pertanian," katanya.
Abdykarimov menyambut baik peningkatan arus wisata dan jumlah pelajar di universitas-universitas Kazakhstan dan Indonesia. Selain itu, ia menyoroti landasan kelembagaan yang kuat, termasuk Komisi Antarpemerintah Indonesia-Kazakhstan dalam Kerja Sama Ekonomi dan kelompok persahabatan antarparlemen Institut Konsul Kehormatan.
"Kedua negara juga tengah berupaya membentuk Dewan Bisnis Indonesia-Kazakhstan untuk membantu pengembangan bisnis perusahaan dari kedua negara," tambahnya.
Baca juga : Bank Permata Catat Laba Bersih Rp3,6 Triliun pada 2024, Naik 38 Persen
Abdykarimov mengapresiasi inisiatif Indonesia dalam memindahkan ibu kota negara ke Nusantara di Kalimantan Timur, mengatakan bahwa Kazakhstan berhasil melakukannya 25 tahun lalu dan memahami dampak positifnya bagi pembangunan nasional.
Selain itu, ia menegaskan bahwa Kazakhstan dan Indonesia memiliki pandangan serupa terhadap isu-isu global, seperti non-proliferasi nuklir, dialog antaragama, pembangunan berkelanjutan, isu energi, dan ketahanan pangan