JT - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menunjuk Muhadjir Effendy sebagai ketua tim pengelola tambang setelah organisasi Islam tersebut memutuskan untuk menerima izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintah.
"Kami menyusun tim pengelolaan tambang yang diketuai oleh Prof Muhadjir Effendy," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat konferensi pers di Convention Hall Masjid Walidah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) di Sleman, DIY, Minggu.
Baca juga : Dewan Pembina Golkar Prihatin dan Pahami Pengunduran Diri Airlangga Hartarto
Muhadjir Effendy, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), akan memimpin tim ini dalam kapasitasnya sebagai ketua bidang ekonomi, bisnis, dan industri halal PP Muhammadiyah.
Haedar Nashir menegaskan bahwa penunjukan Muhadjir tidak terkait dengan posisinya sebagai Menko PMK. Dalam tim pengelola tambang tersebut, Muhammad Sayuti akan menjabat sebagai sekretaris dengan anggota yang terdiri dari Anwar Abbas, Hilman Latief, Agung Danarto, Ahmad Dahlan Rais, Bambang Setiaji, Arif Budimanta, M Nurul Yamin, dan M Azrul Tanjung.
Muhadjir Effendy mengaku baru mengetahui penunjukan dirinya sebagai ketua tim pengelola tambang Muhammadiyah. "Saya malah baru tahu," ujarnya. Ia juga mengatakan belum berencana berkomunikasi dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait dengan keputusan ini.
Baca juga : Mendiktisaintek Pastikan Anggaran Beasiswa KIP Kuliah Tidak Terpengaruh Efisiensi
Sebelumnya, pada rapat pleno PP Muhammadiyah pada 13 Juli 2024, PP Muhammadiyah memutuskan untuk menerima izin usaha pertambangan (IUP) yang ditawarkan oleh pemerintah. Keputusan ini didasarkan pada kajian dan masukan komprehensif dari berbagai ahli dan pihak terkait.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan dari ahli pertambangan, ahli hukum, majelis/lembaga di lingkungan PP Muhammadiyah, pengelola/pengusaha tambang, ahli lingkungan hidup, perguruan tinggi, dan pihak-pihak terkait lainnya. * * *