JT - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyatakan keprihatinannya atas keputusan Airlangga Hartarto yang memilih mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Namun, Aburizal juga menyatakan bahwa Dewan Pembina memahami alasan di balik keputusan tersebut.
"Dewan Pembina merasa prihatin, tetapi memahami keputusan yang diambil Airlangga untuk mundur dari posisi ketua umum," kata Aburizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Aburizal, keputusan Airlangga ini didasarkan pada keinginan untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompok. Airlangga mundur dari kursi pimpinan Partai Golkar untuk fokus pada stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto, pemenang Pilpres 2024.
Aburizal juga menyoroti tugas dan kompleksitas yang diemban Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Menurutnya, Airlangga perlu memberikan perhatian penuh agar transisi pemerintahan berjalan dengan baik, terutama mengingat tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.
"Airlangga ingin fokus di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian mengingat tantangan ekonomi dunia ke depan juga semakin kompleks," ujar Aburizal.
Baca juga : Presiden Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia
Meskipun demikian, Aburizal memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja Airlangga selama menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017. Ia menyoroti keberhasilan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga, termasuk peningkatan jumlah kursi di DPR pada Pileg 2024.
"Dewan Pembina mengapresiasi capaian Airlangga sebagai ketua umum yang berhasil meningkatkan kursi DPR dari 85 menjadi 102 atau 18 persen suara di DPR," katanya.