JT - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menyatakan bahwa Kemenag akan mempertimbangkan untuk tidak melibatkan Garuda Indonesia dalam penerbangan haji tahun depan karena seringnya keterlambatan penerbangan pada musim haji 2024.
"Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jamaah haji di tahun mendatang," ujar Hilman Latief di Jakarta, Senin.
Baca juga : KPK Tetapkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Sebagai Tersangka Korupsi
Pada musim haji 2024, dua maskapai yang melayani penerbangan haji adalah Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Garuda Indonesia kerap mendapat sorotan karena sering kali mengalami masalah penerbangan, terutama keterlambatan (delay).
Fase pemulangan jamaah haji Indonesia yang berlangsung sejak 22 Juni 2024 kembali diwarnai dengan keterlambatan penerbangan oleh Garuda Indonesia. Salah satu kasus terbaru adalah keterlambatan yang dialami jamaah Kelompok Terbang 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09), dengan penundaan lebih dari sehari yakni 28 jam. Sebelumnya, jamaah haji Kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.
Menurut Hilman, penundaan penerbangan ini sangat melelahkan bagi jamaah dan berdampak pada berbagai aspek seperti akomodasi, konsumsi, hingga transportasi.
Baca juga : Presiden Beri Teguran kepada Gus Miftah Terkait Pernyataan Viral ke Pedagang Es Teh
"Delay semacam ini membuat jamaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan," katanya.
Pemberitahuan penundaan penerbangan sering kali mendadak ketika jamaah sudah keluar dari hotel dan berada dalam perjalanan atau sudah di bandara.