Jakarta, [JT] -Kepolisian mengajak kepala sekolah untuk mendampingi orang tua dalam menjemput anak-anak mereka yang ditahan di Markas Polsek Cilincing pada Selasa. Sebanyak 23 pelajar ditangkap oleh polisi karena berencana melakukan tawuran di kawasan Sukapura, Jakarta Utara, pada Senin (11/9). Mereka kemudian ditahan di Mapolsek Cilincing.

Komisaris Polisi Fernando Saharta Saragih, Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Cilincing, menjelaskan bahwa keterlibatan pimpinan sekolah dalam proses penjemputan ini juga bertujuan memberi tahu pihak sekolah tentang masalah tawuran yang marak di kalangan pelajar, sehingga mereka dapat mencari solusi terbaik.

Fernando mengungkapkan bahwa 23 siswa dari empat sekolah di wilayah Jakarta ditangkap oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukapura saat berkumpul untuk mencari lawan tawuran pada Senin. Empat di antaranya harus tetap ditahan di Markas Polsek Cilincing karena mereka kedapatan membawa empat bilah senjata tajam dan telepon seluler (ponsel) yang digunakan untuk menyiarkan tawuran secara langsung melalui media sosial.

"Saat ini, 19 siswa sudah kami kembalikan kepada orang tua mereka dengan disaksikan oleh perwakilan kepala sekolah masing-masing," kata Fernando.

Dia berharap agar para siswa yang sebagian besar masih di tingkat SMP tidak mengulangi perbuatannya. Beberapa orang tua dan perwakilan kepala sekolah menunjukkan kekecewaan saat para pelajar dikeluarkan dari Mapolsek Cilincing.

Para pelajar tersebut diminta untuk meminta maaf kepada orang tua mereka sambil bersimpuh di depan mereka dalam upaya meredakan kekecewaan yang terlihat di wajah orang tua yang menunggu di pintu masuk Markas Polsek Cilincing.

Meskipun beberapa orang tua masih terlihat kecewa, ada juga yang tak dapat menahan tangis melihat perilaku anak-anak mereka yang lemas dan harus bersandar di bahu mereka saat pulang.