JT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur membentuk desa tangguh bencana (Destana) di wilayah terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru. Analis Kebencanaan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, menyatakan kegiatan ini berlanjut pada pekan kedua Juni, dengan sasaran di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Lumajang, dan Kota Pasuruan.
"Khusus di Kabupaten Lumajang, pembentukan Destana menyasar tiga desa terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru, yaitu Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono, Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro, dan Desa Selokbesuki juga di Kecamatan Sukodono," kata Dadang dalam keterangan pers di Surabaya, Sabtu.
Baca juga : Presiden Jokowi Minta Percepat Penyediaan Lahan Investasi di IKN
Ia menegaskan, pembentukan Destana bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan pemahaman dan kapasitas yang meningkat, risiko dan dampak bencana dapat diminimalisasi.
Pada 18 April 2024, banjir lahar dingin berdampak signifikan di beberapa desa, terutama Desa Kloposawit dan Desa Kutorenon. Di Desa Kloposawit, Jembatan Mujur II terputus dan tanggul Sungai Mujur rusak parah, menyebabkan dua korban meninggal dari Dusun Jurang Geger RT 14 RW 07, Desa Kloposawit. Sedangkan di Desa Kutorenon, banjir menyebabkan kerusakan pada 275 rumah akibat material lumpur dan ranting-ranting pepohonan.
Selama pelaksanaan Destana, setiap desa sasaran menerima bantuan 100 bibit pohon produktif. Kalaksa BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengucapkan terima kasih atas penetapan tiga desa di Lumajang sebagai lokasi Destana 2024. Desa-desa tersebut sering terdampak bencana, terutama saat luapan lahar dingin Gunung Semeru.
Baca juga : RUU DKJ Disetujui Menjadi Undang-undang
"Oleh karena itu, kami meminta segenap peserta Destana untuk mengikuti pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari ini dengan seksama. Ikuti dengan baik dan aktif karena apa yang diajarkan para fasilitator nanti akan sangat bermanfaat bagi Anda semua," tutur Patria.
Hadir dalam pembukaan Destana di Desa Kutorenon, Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi, Analis Kebencanaan BPBD Jatim Dadang Iqwandy, Camat Sukodono Dian Nurwisundah, Forkopimcam setempat, dan Kades Kutorenon Faisal Rizal. * * *